Profil Desa Sigentong
Ketahui informasi secara rinci Desa Sigentong mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Sigentong, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Mengupas tuntas potensi pertanian di dataran rendah Pantura, demografi, pemerintahan desa yang transparan, serta letak geografis strategis yang menopang perekonomian dan kehidupan sosial masyarak
-
Lokasi Strategis di Jalur Pantura
Terletak di dataran rendah pesisir utara Jawa, Desa Sigentong memiliki aksesibilitas tinggi yang mendukung mobilitas penduduk dan distribusi komoditas pertanian
-
Pemerintahan Desa Inovatif dan Transparan
Pemerintah Desa Sigentong menunjukkan komitmen pada keterbukaan informasi publik, dibuktikan dengan prestasi dalam KIP Award, serta aktif dalam menyalurkan program bantuan pemerintah
-
Lahan Pertanian Subur
Wilayah desa yang didominasi oleh tanah datar yang subur menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung utama perekonomian lokal dan sumber kehidupan bagi sebagian besar warganya

Terletak di jalur strategis Pantai Utara (Pantura) Jawa, Desa Sigentong merupakan salah satu wilayah administratif di Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Sebagai desa agraris yang dinamis, Sigentong terus menunjukkan perkembangan signifikan melalui tata kelola pemerintahan yang transparan dan optimalisasi potensi lokal. Keberadaannya tidak hanya menopang kehidupan ribuan warganya, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas ekonomi di kawasan pesisir Tegal. Dengan sejarah yang mengakar dan potensi yang terus dikembangkan, profil Desa Sigentong menyajikan gambaran sebuah komunitas yang tangguh dan berorientasi pada kemajuan.
Geografi dan Demografi Wilayah
Desa Sigentong secara geografis berada pada posisi koordinat 6°56′34″ Lintang Selatan dan 109°18′6″ Bujur Timur. Wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 3 meter di atas permukaan laut, menjadikannya kawasan yang subur untuk kegiatan pertanian. Berdasarkan data monografi desa yang tertuang dalam Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), luas wilayah Desa Sigentong mencapai 414,719 hektare atau sekitar 4,15 kilometer persegi.
Secara administratif, wilayah Desa Sigentong memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa di sekitarnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan langsung dengan Desa Kreman. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sidamulya. Sementara itu, di sebelah barat, Sigentong bersebelahan dengan Desa Kertasari yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Suradadi dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Kedungjati.
Menurut data kependudukan terakhir yang dirilis, Desa Sigentong dihuni oleh 4.284 jiwa yang tergabung dalam 1.138 Kepala Keluarga (KK). Komposisi penduduknya relatif seimbang, terdiri dari 2.117 penduduk laki-laki dan 2.167 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduk Desa Sigentong diperkirakan mencapai sekitar 1.033 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup ideal untuk sebuah wilayah perdesaan, di mana lahan pemukiman dan lahan produktif masih seimbang.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Pemerintahan Desa Sigentong berjalan secara aktif dan menunjukkan komitmen tinggi terhadap transparansi serta pelayanan publik. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang secara rutin dipublikasikan melalui situs resmi desa. Salah satu pencapaian penting yakni keberhasilan Desa Sigentong meraih peringkat pertama sebagai desa informatif dalam ajang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Award tingkat Kabupaten Tegal. Prestasi ini menegaskan bahwa arus informasi mengenai anggaran, program pembangunan, dan layanan administrasi berjalan dengan baik dan dapat diakses oleh masyarakat luas.
Struktur pemerintahan desa dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, meliputi sekretaris desa, kepala urusan, dan kepala dusun. Secara historis, Desa Sigentong merupakan hasil pemekaran dari Desa Banjarturi yang resmi ditetapkan pada tahun 1996 melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 146.1/400/1996 tanggal 17 Desember 1996. Nama "Sigentong" sendiri diambil dari sebuah situs petilasan bersejarah bernama Mbah Gentong, yang menjadi kesepakatan para tokoh masyarakat saat desa ini dibentuk.
Pemerintah desa secara proaktif melaksanakan program-program dari pemerintah pusat dan daerah. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dan bantuan pangan seperti beras merupakan agenda rutin yang dilaksanakan secara tertib di balai desa. Selain itu, musyawarah desa, seperti pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Desa dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), menjadi forum penting yang melibatkan partisipasi warga dalam menentukan arah pembangunan desa untuk tahun-tahun mendatang.
Potensi Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur
Tulang punggung perekonomian Desa Sigentong ialah sektor pertanian. Tanah yang subur dan datar menjadi modal utama bagi mayoritas penduduk yang berprofesi sebagai petani. Komoditas utama yang dikembangkan di wilayah ini yaitu padi, didukung oleh sistem irigasi yang memadai untuk persawahan. Selain padi, lahan pertanian juga dimanfaatkan untuk menanam palawija dan sayur-sayuran yang hasilnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dipasok ke pasar-pasar di sekitar Kabupaten Tegal.
Di luar sektor pertanian, denyut perekonomian juga ditopang oleh kegiatan perdagangan dan jasa skala kecil. Keberadaan desa di jalur Pantura memberikan keuntungan tersendiri, membuka peluang bagi tumbuhnya warung, toko, dan usaha lainnya di sepanjang jalan utama. Selain itu, prospek ekonomi di tingkat kecamatan juga memberikan harapan bagi warga Sigentong. Rencana pembangunan pabrik sepatu berskala besar di Kecamatan Warureja, yang diproyeksikan menyerap puluhan ribu tenaga kerja, berpotensi besar membuka lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran bagi penduduk usia produktif di desa-desa sekitarnya, termasuk Sigentong.
Dari sisi infrastruktur, Desa Sigentong memiliki aksesibilitas yang baik. Jalan utama desa dan jalan antardusun sebagian besar sudah berstatus aspal atau beton, yang mempermudah mobilitas warga dan pengangkutan hasil panen. Untuk fasilitas publik, terdapat sarana pendidikan dasar yaitu SD Negeri Sigentong yang menjadi pusat pendidikan bagi anak-anak di desa tersebut. Fasilitas peribadatan seperti masjid dan musala juga tersedia dan terawat dengan baik untuk menunjang kehidupan rohani masyarakat. Pemerintah desa terus mengupayakan peningkatan infrastruktur melalui alokasi dana desa, dengan fokus pada perbaikan jalan lingkungan dan drainase untuk mencegah potensi banjir di musim penghujan.
Kehidupan Sosial dan Prospek Masa Depan
Kehidupan sosial masyarakat Desa Sigentong berjalan harmonis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kegotongroyongan. Organisasi kemasyarakatan seperti Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) aktif menggelar berbagai kegiatan, mulai dari pembinaan program pokok PKK hingga penyuluhan kesehatan. Aktivitas keagamaan juga menjadi perekat sosial yang kuat di antara warga.
Sebagai desa yang relatif muda, Sigentong menunjukkan prospek masa depan yang cerah. Kombinasi antara letak geografis yang strategis, sumber daya alam pertanian yang melimpah, serta tata kelola pemerintahan yang semakin profesional menjadi fondasi yang kokoh untuk pembangunan berkelanjutan. Tantangan ke depan ialah bagaimana desa dapat terus berinovasi dalam sektor pertanian untuk meningkatkan nilai tambah produk, serta mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil untuk menyambut peluang ekonomi baru di tingkat regional.
Dengan terus berbenah dan mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki, Desa Sigentong berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan visi menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera bagi seluruh warganya, sekaligus memperkuat perannya sebagai lumbung pangan di Kabupaten Tegal.